MAKALAH KOMUNITAS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Di susun oleh :
Kelompok4A4
1. TikaApriliaHadi (201010105049)
2. Dewi Umami (201010105050)
3. ReniCahyawati (201010105051)
4. Umi Nadhiroh (201010105052)
5. LiaPutriKurnia W (201010105053)
6. RenaHestiana Sandra S (201010105054)
7. NurulMahmudah (201010105055)
8. AnaSulistyani (201010105056)
|
9. SektyNurHidayati
(201010105057)
10.
EkaKustanti (201010105058)
11. Laila Elma (201010105059)
12.
GusfiAminah Sari
(201010105060)
13.
RavikaLailiAzizah (201010105061)
14.
Fitrilia Asmara H (201010105062)
15.
YosiSiskaDewi (201010105063)
16.
TriaHarsiwiNurul I (201010105064)
|
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wa Rohmatullahi Wa Barokaatuh
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayat, dan nikmat-Nya kepada kita semua sehingga kita
semua dapat menikmati indahnya kehidupan dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani, karena atas karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah komunitas, yaitu tentang Asuhan Kebidanan Komunitas. Makalah ini di susun sedemikian rupa sesuai sistematika
yang ada serta diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih saya sampaikan kepada dosen
pembimbing kami ibu Sri Ratnaningsih yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk belajar membuat makalah untuk ini. Tidak lupa kepada orang tua kami yang telah
memberi doa untuk kami dan rekan - rekan kami yang telah membantu sehingga
terselesaikannya makalah ini. Juga kepada semua pihak yang telah memberikan
dorongan baik materil maupun non materil .
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu, kami menerima
saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca dan rekan – rekan semua
sehingga pada laporan berikutnya akan lebih baik.
Yogyakarta, 5 April
2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
I.
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
B. Tujuan
C. Rumusan
masalah
II.
Bab II
Isi
A. Pengertian
Askeb komunitas
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Peran
bidan
E. Pandangan
Islam
F. Pengkajian
data
G. Jenis
pengkajian data
H. Metode
dalam pengkajian data
I. Sumber
data pengkajian
III.
Bab III
Penutup
IV.
Daftar pustaka
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
belakang
Komunitas
berasal dari bahasa latin yaitu “communitas” yang berarti “kesamaan” yang
berarti “sama, publik, ataupun, banya”. Istilah “community” dapat diterjemahkan
sebagai “masyarakat stempat”, istilah yang menunjuk pada warga sebuah desa,
kota suku atatu bangsa.
Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu
besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa
kelompok tersebut dapat memenuhi kepentinganb-kepentingan hidup yang utama,
maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat. Masyarakat adalah adanya sosial
relantionship antar anggota kelompok
Dari uraian di atas masyarakat setempat menunjuk pada
bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti
geografis) dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasar
adalah interaksi yang lebih besar anggotanya, dibandingkan dengan penduduk
diluar batas wilayah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat
setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial tertentu.
Di kebidanan komunitas banyak sekali hal-hal yang perlu
dibahas antara lain yaitu tentang pengkajian data, tujuan, peran bidan, jenis
pengkajian yang dilakukan, metode-metode pelaksanaan yang dilakukan, serta
mencangkup sumber data dalam komunitas.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari asuhan kebidanan komunitas sebagai berikut:
a. Tujuan
Umum
Asuhan
kebidanan di komunitas harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
khususnya kesejahteraan perempuan di wilayah kerja bidan.
1) Meningkatkan
kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam pemahaman tentang
pengertian sehat dan sakit.
2) Meningkatkan
kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan
3) Menciptakan
dukungan bagi individu yang terkait
4) Mengendalikan
lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal
5) Mengembangkan ilmu dan melaksanakan
kebidanan kesehatan masyarakat
b. Tujuan
Khusus
1) Meningkatkan
cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan tanggung jawab bidan.
2) Meningkatkan
mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas dan perinatal
secara terpadu.
3) Munurunkan
jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan, persalinan, nifas
dan perinatal.
4) Mendukung
program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan anak.
5) Membangun
jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat setempat atau
terkait. (Yuswanto. 2009 : 4-5).
C. Rumusan
masalah
Skenario 1
Bidan X alumni dari
Stikes Aisyiyah, ditugaskan di desa Y untuk melakukan askeb komunitas. Langkah
awal adalah melakukan pengkajian untuk memperoleh data-data yang akurat dan
lengkap. Ia baru memperoleh data sekilas tentang kondisi kesehatan masyarakat
dari tokoh yang melalui kegiatan survey mawas diri (SMD) & PRA.
ASKEB KOMUNITAS
|
Tujuan
|
Pengertian
|
Sasaran
|
Peran
Bidan
|
Pandangan
Islam
|
Pengkajian
Data
|
1.
Jenis
2.
Metode
3.
Sumber data
|
Bab
II
ISI
A. Pengertian
Askeb komunitas
Adalah
upaya memberikan asuhan kebidanan pada
masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang terfokus pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan
reproduksi.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari asuhan kebidanan komunitas sebagai berikut:
a. Tujuan
Umum
Asuhan
kebidanan di komunitas harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
khususnya kesejahteraan perempuan di wilayah kerja bidan.
5) Meningkatkan
kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam pemahaman tentang
pengertian sehat dan sakit.
6) Meningkatkan
kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan
7) Menciptakan
dukungan bagi individu yang terkait
8) Mengendalikan
lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal
5) Mengembangkan ilmu dan melaksanakan
kebidanan kesehatan masyarakat
b. Tujuan
Khusus
1) Meningkatkan
cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan tanggung jawab bidan.
2) Meningkatkan
mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas dan perinatal
secara terpadu.
3) Munurunkan
jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan, persalinan, nifas
dan perinatal.
4) Mendukung
program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan anak.
5) Membangun
jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat setempat atau
terkait. (Yuswanto. 2009 : 4-5).
C. Sasaran
Sasaran
pelayanan kebidanan khusus meliputi bayi baru lahir, balita, anak, anak,
remaja, dewasa, masa reproduksi (hamil, bersalin, nifas) hingga lansia yang
berada didalam keluarga dan masyarakat. Dan sasaran pelayanan kebidanan secara
umum yaitu individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sehat dan sakit maupun
yang mempunyai masalah kesehatan secara umum.
D. Peran
Bidan
1) Bidan
di masyarakat adalah sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai pelaksana dan
mempunyai kategori sebagai berikut :
a) Sesuai
dengan peran mandiri
a. Menetapkan
manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian
status kesehatan baik individu maupun masyarakat.
b. Menentukan
diagnosis
c. Menyusun
rencana tindakan
d. Melaksanakan
tindakan sesuai rencana
e. Mengevaluasi
tindakan
f. Rencana
tindak lanjut
g. Membuat
catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
b) Memberi
layanan dasar pada remaja
a. Mengkaji
status kesehatan dan kebutuhan remaja dan wanita pranikah baik individu mapun
di masyarakat.
b. Menentukan
diagnosis
c. Menyusun
rencana tindakan
d. Melaksanakan
tindakan sesuai rencana
e. Mengevaluasi
tindakan
f. Rencana
tindak lanjut
g. Membuat
catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
c) Memberikan
asuhan kebidanan pada klien selama kehamilan normal di masyarakat
a. Mengkaji
status kesehatan dan kebutuhan ibu hamil baik individu mapun di masyarakat.
b. Menentukan
diagnosis
c. Menyusun
rencana tindakan
d. Melaksanakan
tindakan sesuai rencana
e. Mengevaluasi
tindakan
f. Rencana
tindak lanjut
g. Membuat
catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
d) Memberikan
asuhan kebidanan pada masa persalinan dengan melibatkan keluarga
a. Mengkaji
status kesehatan dan kebutuhan ibu bersalin baik individu mapun di masyarakat.
b. Menentukan
diagnosis
c. Menyusun
rencana tindakan
d. Melaksanakan
tindakan sesuai rencana
e. Mengevaluasi
tindakan
f. Rencana
tindak lanjut
g. Membuat
catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
e) Memberikan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
a. Mengkaji
status kesehatan dan kebutuhan bayi baru lahir baik individu di keluarga maupun
di masyarakat.
b. Menentukan
diagnosis
c. Menyusun
rencana tindakan
d. Melaksanakan
tindakan sesuai rencana
e. Mengevaluasi
tindakan
f. Rencana
tindak lanjut
g. Membuat
catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
f) Memberikan
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melibatkan keluarga
a. Mengkaji
status kesehatan dan kebutuhan ibu nifas baik individu di keluarga maupun di
masyarakat.
b. Menentukan
diagnosis
c. Menyusun
rencana tindakan
d. Melaksanakan
tindakan sesuai rencana
e. Mengevaluasi
tindakan
f. Rencana
tindak lanjut
g. Membuat
catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
Informasi
yang diberikan pada klien dan masyarakat adalah :
a. Masalah
gizi yang berkaitan dengan pemulihan kesehatan pada ibu nifas
b. Informasi
yang berkaitan dengan pemberian makanan baik ASI maupun pendamping ASI (PASI)
c. Informasi
tentang latihan bagi ibu nifas, salah satunya adalah senam nifas
d. Informasi
tentang keluarga berencana
g) Memberikan
asuhan pada pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan KB
a. Mengkaji
kebutuhan pelayanan KB di masyarakat wilayah kerja
b. Menentukan
diagnosis kebutuhan pelayanan
c. Menyusun
rencana tindakan sesuai denga prioritas masalah tentang KB
d. Melaksanakan
tindakan sesuai rencana
e. Mengevaluasi
tindakan
f. Rencana
tindak lanjut
g. Membuat
catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
2) Peran
bidan sebagai pendidik yaitu
1. Memberikan
pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu keluarga kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan
dengan pihak terkait kesehatan ibu anak dan keluarga berencana
2. Melatih
dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun
di wilayah atau tempat kerjanya.
3) Peran
bidan sebagai peneliti yaitu
3. Melakukan
investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri
maupun secara kelompok
a. Mengindentifikasi
kebutuhan investigasi yang akan dilaksanakan.
b. Menyusun
rencana kerja pelatihan
c. Melaksanakan
investigasi sesuai dengan rencana.
d. Mengolah
dan menginterpresikan data hasil investigasi
e. Menyusun
laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
f. Memanfaatkan
hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau
pelayanan kesehatan.
4) Peran
bidan sebagai pengelola yaitu
4. Mengembangkan
pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan
masyarakat
5. Berpartisipasi
dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah
kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan
yang lain yang berada dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
E. Pandangan
islam
Dalam komunitas ada
terdapat ayat-ayat Al-Quran antara lain :
Syura atau pengambilan pendapat hukumnya
sunnah dan khusus bagi kaum Muslim. Allah SWT berfirman:
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ
لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ
فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat
dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya (QS.
Ali Imran [3]: 159)
Ini seluruhnya dari Rasul untuk seluruh
kaum Muslim. Dan ayat yang kedua berbunyi:
وَالَّذِينَ
اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Dan (bagi) orang-orang
yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan
mereka (diputuskan) dengan musyawarah antar mereka. (QS. asy-Syura
[42]: 38)
Sifat-sifat itu hanya ada pada kaum
Muslim.
Abu Hurairah ra berkata: Aku
tidak pernah melihat seseorang yang lebih banyak musyawarahnya dari pada
Rasulullah saw terhadap para sahabatnya.
Hasan ra berkata: Tidaklah suatu
kaum bermusyawarah kecuali mereka memperoleh petunjuk agar urusan mereka
mendapatkan bimbingan.
Adapun penyampaian pendapat boleh didengar dari kaum
Muslim maupun non muslim, karena Rasul telah mentaqrirkan suatu pendapat yang ada pada hilf
al-fudlul. Beliau
bersabda: ‘Jika aku dipanggil bersamanya,
sungguh aku akan memenuhi (panggilannya), dan aku tidak ingin melanggarnya.
(Ketahuilah) bahwasanya hal itu bagiku (lebih baik dari pada) unta merah’. Padahal pendapat tersebut adalah
pendapat orang-orang musyrik.
Sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarah antar mereka. (QS. asy-Syura [42]: 38)
Dan bermusyawarahlah
dengan mereka dalam urusan itu. (QS. Ali Imran [3]: 159)
وَشَاوِرْهُمْ
فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
Dan bermusyawarahlah
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. (QS.
Ali Imran [3]: 159)
F.
Pengkajian data
Adalah
melakukan penilaian tentang data yang ada di komunitas meliputi karakteristik
demografi
1) Jenis pengkajian data ada 2 tipe :
a) Data subyektif
Persepsi klien tentang masalah kesehatan
b) Data obyektif
Pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh
pengumpul data
Antara lain jenis yang digunakan yaitu manajemen
kebidanan
Manajemen kebidananan adalah
metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah
pemecahan masalah serta melakukan tindakan.
Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB di komuniti, penerapan manajemen kebidanan komuniti (J.H. Syahlan, 1996).
1. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada kesehatan ibu dan anak.
2. Analisa dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas.
Dari data yang dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan jawaban tentang :
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. (H.L. Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.
3. Diagnosa potensial
Diagnosa yang mungkin terjadi
4. Antisipasi penanganan segera
Penanganan segera masalah yang timbul
5. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi.
6. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
7. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan.
Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB di komuniti, penerapan manajemen kebidanan komuniti (J.H. Syahlan, 1996).
1. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada kesehatan ibu dan anak.
2. Analisa dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas.
Dari data yang dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan jawaban tentang :
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. (H.L. Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.
3. Diagnosa potensial
Diagnosa yang mungkin terjadi
4. Antisipasi penanganan segera
Penanganan segera masalah yang timbul
5. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi.
6. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
7. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan.
2) Metode dalam pengkajiaan
Metode
secara kualitatif
a). FGD (focus group discution) /
DKT (Diskusi Kelompok Terarah)
Suatu metode riset atau
proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat
spesifik melalui diskusi kelompok (wawancara mendalam).
b). SMD (survey mawas diri)
Survei Mawas Diri adalah kegiatan
pengenalan, pengumpulan danpengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh
kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan
petugaskesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa).
1. Tujuan SMD :
a.Dilaksanakannya pengumpulan data,
masalah kesehatan, lingkungandan
perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah
kesehatan, lingkungan danperilaku yang paling menonjol di masyarakat.
c.Mengiventarisasi sumber daya
masyarakat yang dapat mendukungupaya mengatasi masalah kesehatan.
d.Diperolehnya dukungan kepala
desa/kelurahan dan pemuka masyarakatdalam pelaksanaan penggerakan dan
pemberdayaan masyarakat diDesa Siaga.
2. Sasaran SMD adalah semua rumah
yang ada di desa/kelurahan ataumenetapkan sampel rumah dilokasi tertentu (± 450
rumah) yang dapatmenggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku padaumumnya di desa/kelurahan.
3. Lokasi SMD dilaksanakan di desa/kelurahan
terpilih
4.Pelaksana SMD dilaksanakan oleh
kader dan tokoh masyarakat atau sekelompokwarga masyarakat yang telah ditunjuk
pada pertemuan tingkat desa.
5.Waktu SMD dilaksanakan sesuai
dengan hasil kesepakatan pertemuantingkat desa/kelurahan.
6. Cara Pelaksanaan
a. Petugas Puskesmas, Bidan di desa
dan kader/kelompok warga yangditugaskan untuk melaksanakan SMD dengan kegiatan
meliputi :Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakandalam
pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan, penentuan sasaran baik jumlah
KK ataupun lokasinya, penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan
dengancara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan.
b. Pelaksana SMD
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok
warga yang telah ditunjukmelaksanakan SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas
dan bidandi desa mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai denganrencana
yang telah ditetapkan.
c. Pengolahan Data
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok
warga yang telah ditunjukmengolah data SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas
dan bidandi desa, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatanuntuk
selanjutnya merumuskan perioritas masalah kesehatan,lingkungan dan perilaku di
desa/kelurahan yang bersangkutan.
c). PRA ( Partisipatory rural
Appraisal)
Cara yang digunakan dalam melakukan
pengkajian/penilaian/penelitian untuk memahami keadaan atau kondisi desa atau
wilayah tertentu melibatkan partisipasi masyarakat.
Peran PRA sebagai pendekatan konsep
pemberdayaan masyarakat, lebih ditujukan untuk orang luar didalam masyarakat.
Prinsip
PRA yaitu:
1.
Mengutamakan yang terabaikan
2.
Prinsip pemberdayaan (penguatan
masyarakat)
3.
Masyarakat sebagai pelaku, orang luar
sebagai fasilitator
4.
Saling belaar dan menghargai perbedaan
5.
Santai dan informal
6.
Prinsip trianggulasi
7.
Optimalisasi hasil
8.
Orientasi praktis
9.
Keberlanjutan
10.
Belajar dari kesalahan
11.
Terbuka.
d). MMD (musyawarah masyarakat desa)
Musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan
masyarakat untuk membahas masalah-masalah yang ada didesa serta merencanakan
penanggulanganya.
Tujuan
:
1.
agar masyarakat mengenal masalah
kesehatan yang dihadapi, yang dirasakan diwilayahnya
2.
Agar masyarakat sepakat untuk
bersama-sama menanggulanginya
3.
Tersusunya rencana kerja untuk
penanggulangan yang disepakati bersama.
e). PERTEMUAN TINGKAT DESA
Merupakan
langkah awal dari kegiatan desa siaga.
f.)
OBSERVASI tidak melibatkan masyarakat tetapi ikut serta dalam
kegiatan masyarakat.
Yaitu metode atau cara yang menganalisis
dan mengadakan pencatatan secara sitematis mengenai tingkah laku dengan melihat
atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Teknik
observasi :
1.
Observasi yang direncanakan
2.
Observasi informasi tidak direncanakan
terlebih dahulu.
Situasi di dalam observasi:
1.
Situasi bebas
2.
Situasi yang dibuat
3.
Situasi campuran.
Cara-cara mencatatkan observasi :
1.
unit-unit tingkah laku yang akan diamati,
dirumuskan, atau ditentukan lebih dahulu dan catatan-catatan yang dibuat
hanyalah mengenai aspek-aspek atau kegiatan yang telah ditentukan
2.
Kita mengadakan observasi tampa
menentukan terlebih dahulu aspek-aspek yang akan diamati.
3). Sumber data pengkajian
Sumber data yang dapat memudahkan
pemahaman atas keadaan dan bisa didapat melalui kohort, kader posyandu,
kelurahan, puskesmas, PLKB,masyarakat, lembaga pendidikan, LSM, tokoh masyarakat,
lembaga kebersihan, dukun, dll.
Bab
III
PENUTUP
Dari
data yang telah kami dapatkan diatas
kami dapat menyimpulkan bahwa Asuhan Kebidanan Komunitas sangat penting bagi
masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang terutama
terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB),
dan juga kesehatan reproduksi.Menciptakan dokumen tentang asuhan kebidanan
komunitas yang diberikan kepada masyarakat, Memungkinkan berbagai informasi
diantara para pemberi asuhan kebidan komunitas, Memfasilitasi pemberian asuhan
kebidanan komunitas yang berkesinambungan, Memungkinkan pengevalusian dari
asuhan kebidanan komunitas yang diberikan, Memberikan data untuk catatan
nasional,riset dan statistik.
DAFTAR
PUSTAKA
Asuhan Kebidanan Komunitas.
Yogyakarta: Nuha. Medika. Amiruddin, R dkk. 2007
Intervensi Komunitas
Adi, Isbandi R.2008
Kode etik kebidanan. Yogyakartan: Intan,
dkk. 2009
Kebidanan komunitas. Yogyakarta: Niken
dkk. 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar