Selasa, 24 April 2012

Makalah Kominitas tutor 1

MAKALAH KOMUNITAS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


Di susun oleh :
Kelompok4A4

1.    TikaApriliaHadi              (201010105049)
2.    Dewi Umami                   (201010105050)
3.    ReniCahyawati               (201010105051)
4.    Umi Nadhiroh                 (201010105052)
5.    LiaPutriKurnia W           (201010105053)
6.    RenaHestiana Sandra S  (201010105054)
7.    NurulMahmudah             (201010105055)
8.    AnaSulistyani                  (201010105056)

9.    SektyNurHidayati      (201010105057)
10.    EkaKustanti             (201010105058)
11.    Laila Elma               (201010105059)
12.    GusfiAminah Sari   (201010105060)
13.    RavikaLailiAzizah  (201010105061)
14.    Fitrilia Asmara H     (201010105062)
15.    YosiSiskaDewi         (201010105063)
16.    TriaHarsiwiNurul I  (201010105064)



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wa Rohmatullahi Wa Barokaatuh
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayat, dan  nikmat-Nya kepada kita semua sehingga kita semua dapat menikmati indahnya kehidupan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, karena atas karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah komunitas, yaitu tentang Asuhan Kebidanan Komunitas. Makalah ini di susun sedemikian rupa sesuai sistematika yang ada serta diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing kami ibu Sri Ratnaningsih yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar membuat makalah untuk ini. Tidak lupa kepada orang tua kami yang telah memberi doa untuk kami dan rekan - rekan kami yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini. Juga kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan baik materil maupun non materil .
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,  kami menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca dan rekan – rekan semua sehingga pada laporan berikutnya akan lebih baik.




Yogyakarta, 5 April 2010

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

       I.            Bab I  PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
B.   Tujuan
C.   Rumusan masalah
    II.            Bab II  Isi
A.   Pengertian Askeb komunitas
B.   Tujuan
C.   Sasaran
D.   Peran bidan
E.    Pandangan Islam
F.    Pengkajian data
G.   Jenis pengkajian data
H.   Metode dalam pengkajian data
I.       Sumber data pengkajian
 III.            Bab III  Penutup
IV.            Daftar pustaka







Bab I
Pendahuluan

A.   Latar belakang
Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu “communitas” yang berarti “kesamaan” yang berarti “sama, publik, ataupun, banya”. Istilah “community” dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat stempat”, istilah yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota suku atatu bangsa.
          Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentinganb-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat. Masyarakat adalah adanya sosial relantionship antar anggota kelompok
          Dari uraian di atas masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu.
          Di kebidanan komunitas banyak sekali hal-hal yang perlu dibahas antara lain yaitu tentang pengkajian data, tujuan, peran bidan, jenis pengkajian yang dilakukan, metode-metode pelaksanaan yang dilakukan, serta mencangkup sumber data dalam komunitas.

B.   Tujuan
Adapun tujuan dari asuhan kebidanan komunitas sebagai berikut:
a.       Tujuan Umum
Asuhan kebidanan di komunitas harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesejahteraan perempuan di wilayah kerja bidan.
1)    Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit.
2)    Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
3)    Menciptakan dukungan bagi individu yang terkait
4)    Mengendalikan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal
5)   Mengembangkan ilmu dan melaksanakan kebidanan kesehatan masyarakat
b.      Tujuan Khusus
1)      Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan tanggung jawab bidan.
2)      Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas dan perinatal secara terpadu.
3)      Munurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan, persalinan, nifas dan perinatal.
4)      Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
5)      Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat setempat atau terkait. (Yuswanto. 2009 : 4-5).





















C.   Rumusan masalah
Skenario 1
Bidan X alumni dari Stikes Aisyiyah, ditugaskan di desa Y untuk melakukan askeb komunitas. Langkah awal adalah melakukan pengkajian untuk memperoleh data-data yang akurat dan lengkap. Ia baru memperoleh data sekilas tentang kondisi kesehatan masyarakat dari tokoh yang melalui kegiatan survey mawas diri (SMD) & PRA.
ASKEB KOMUNITAS
Data yang diperoleh antara lain :Jumlah penduduk di dominasi oleh lansia & balita. Berbagai faktor yg mempengaruhi kondisi masy. Masy. Terbiasa membuang sampah sembarangan, sehingga dalam 1 tahun terakhir sering terjadi kasus diare pada balita. Agar data yg telah diperoleh mendpt respon masy, maka bidan X mengadakan kegiatan musyawarah masyarakat desa I(MMD I)

Tujuan
Pengertian
Sasaran
Peran Bidan
Pandangan Islam
Pengkajian Data
1.    Jenis
2.    Metode
3.    Sumber data
 


















Bab II
ISI

A.   Pengertian Askeb komunitas
Adalah  upaya memberikan asuhan kebidanan pada masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi.

B.   Tujuan
Adapun tujuan dari asuhan kebidanan komunitas sebagai berikut:
a.       Tujuan Umum
Asuhan kebidanan di komunitas harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesejahteraan perempuan di wilayah kerja bidan.
5)    Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit.
6)    Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
7)    Menciptakan dukungan bagi individu yang terkait
8)    Mengendalikan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal
5)   Mengembangkan ilmu dan melaksanakan kebidanan kesehatan masyarakat
b.      Tujuan Khusus
1)      Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan tanggung jawab bidan.
2)      Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas dan perinatal secara terpadu.
3)      Munurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan, persalinan, nifas dan perinatal.
4)      Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
5)      Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat setempat atau terkait. (Yuswanto. 2009 : 4-5).
C.   Sasaran
Sasaran pelayanan kebidanan khusus meliputi bayi baru lahir, balita, anak, anak, remaja, dewasa, masa reproduksi (hamil, bersalin, nifas) hingga lansia yang berada didalam keluarga dan masyarakat. Dan sasaran pelayanan kebidanan secara umum yaitu individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sehat dan sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan secara umum.

D.   Peran Bidan
1)    Bidan di masyarakat adalah sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai pelaksana dan mempunyai kategori sebagai berikut :
a)     Sesuai dengan peran mandiri
a.     Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian status kesehatan baik individu maupun masyarakat.
b.     Menentukan diagnosis
c.      Menyusun rencana tindakan
d.     Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e.      Mengevaluasi tindakan
f.       Rencana tindak lanjut
g.     Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
b)    Memberi layanan dasar pada remaja
a.     Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan remaja dan wanita pranikah baik individu mapun di masyarakat.
b.     Menentukan diagnosis
c.      Menyusun rencana tindakan
d.     Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e.      Mengevaluasi tindakan
f.       Rencana tindak lanjut
g.     Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
c)     Memberikan asuhan kebidanan pada klien selama kehamilan normal di masyarakat
a.     Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan ibu hamil baik individu mapun di masyarakat.
b.     Menentukan diagnosis
c.      Menyusun rencana tindakan
d.     Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e.      Mengevaluasi tindakan
f.       Rencana tindak lanjut
g.     Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
d)    Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dengan melibatkan keluarga
a.     Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan ibu bersalin baik individu mapun di masyarakat.
b.     Menentukan diagnosis
c.      Menyusun rencana tindakan
d.     Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e.      Mengevaluasi tindakan
f.       Rencana tindak lanjut
g.     Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
e)     Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
a.     Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan bayi baru lahir baik individu di keluarga maupun di masyarakat.
b.     Menentukan diagnosis
c.      Menyusun rencana tindakan
d.     Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e.      Mengevaluasi tindakan
f.       Rencana tindak lanjut
g.     Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
f)      Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melibatkan keluarga
a.     Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan ibu nifas baik individu di keluarga maupun di masyarakat.
b.     Menentukan diagnosis
c.      Menyusun rencana tindakan
d.     Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e.      Mengevaluasi tindakan
f.       Rencana tindak lanjut
g.     Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
Informasi yang diberikan pada klien dan masyarakat adalah :
a.     Masalah gizi yang berkaitan dengan pemulihan kesehatan pada ibu nifas
b.     Informasi yang berkaitan dengan pemberian makanan baik ASI maupun pendamping ASI (PASI)
c.      Informasi tentang latihan bagi ibu nifas, salah satunya adalah senam nifas
d.     Informasi tentang keluarga berencana
g)     Memberikan asuhan pada pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan KB
a.     Mengkaji kebutuhan pelayanan KB di masyarakat wilayah kerja
b.     Menentukan diagnosis kebutuhan pelayanan
c.      Menyusun rencana tindakan sesuai denga prioritas masalah tentang KB
d.     Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e.      Mengevaluasi tindakan
f.       Rencana tindak lanjut
g.     Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan
2)    Peran bidan sebagai pendidik yaitu
1.     Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu keluarga kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu anak dan keluarga berencana
2.     Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.
3)    Peran bidan sebagai peneliti yaitu
3.     Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok
a.     Mengindentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilaksanakan.
b.     Menyusun rencana kerja pelatihan
c.      Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
d.     Mengolah dan menginterpresikan data hasil investigasi
e.      Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
f.       Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
4)    Peran bidan sebagai pengelola yaitu
4.     Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat
5.     Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan yang lain yang berada dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.


E.    Pandangan islam
Dalam komunitas ada terdapat ayat-ayat Al-Quran antara lain :
Syura atau pengambilan pendapat hukumnya sunnah dan khusus bagi kaum Muslim. Allah SWT berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya (QS. Ali Imran [3]: 159)
Ini seluruhnya dari Rasul untuk seluruh kaum Muslim. Dan ayat yang kedua berbunyi:
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antar mereka. (QS. asy-Syura [42]: 38)
Sifat-sifat itu hanya ada pada kaum Muslim.
Abu Hurairah ra berkata: Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih banyak musyawarahnya dari pada Rasulullah saw terhadap para sahabatnya.
Hasan ra berkata: Tidaklah suatu kaum bermusyawarah kecuali mereka memperoleh petunjuk agar urusan mereka mendapatkan bimbingan.
Adapun penyampaian pendapat boleh didengar dari kaum Muslim maupun non muslim, karena Rasul telah mentaqrirkan suatu pendapat yang ada pada hilf al-fudlul. Beliau bersabda: Jika aku dipanggil bersamanya, sungguh aku akan memenuhi (panggilannya), dan aku tidak ingin melanggarnya. (Ketahuilah) bahwasanya hal itu bagiku (lebih baik dari pada) unta merah’. Padahal pendapat tersebut adalah pendapat orang-orang musyrik.


Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antar mereka. (QS. asy-Syura [42]: 38)
Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (QS. Ali Imran [3]: 159)

وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. (QS. Ali Imran [3]: 159)

F.    Pengkajian data
Adalah melakukan penilaian tentang data yang ada di komunitas meliputi karakteristik demografi
1)    Jenis pengkajian data ada 2 tipe :
a)     Data subyektif              
Persepsi klien tentang masalah kesehatan
b)    Data obyektif
Pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh pengumpul data

Antara lain jenis yang digunakan yaitu manajemen kebidanan
Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan.

Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalahanalisis dan perumusan masalahrencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB di komuniti, penerapan manajemen kebidanan komuniti (J.H. Syahlan, 1996).

1. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada kesehatan ibu dan anak.

2. Analisa dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas.
Dari data yang dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan jawaban tentang :
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. (H.L. Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.
3. Diagnosa potensial
Diagnosa yang mungkin terjadi

4. Antisipasi penanganan segera
Penanganan segera masalah yang timbul

5. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi.

6. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

7. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan.

2)    Metode dalam pengkajiaan
Metode secara kualitatif
a). FGD (focus group discution) / DKT (Diskusi Kelompok Terarah)
Suatu metode riset atau proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok (wawancara mendalam).
b). SMD (survey mawas diri)
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan danpengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan petugaskesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa).
1. Tujuan SMD :
a.Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan,    lingkungandan perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan danperilaku yang paling menonjol di masyarakat.
c.Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukungupaya mengatasi masalah kesehatan.
d.Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakatdalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat diDesa Siaga.
2. Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan ataumenetapkan sampel rumah dilokasi tertentu (± 450 rumah) yang dapatmenggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku padaumumnya di desa/kelurahan.
3. Lokasi SMD dilaksanakan di desa/kelurahan terpilih
4.Pelaksana SMD dilaksanakan oleh kader dan tokoh masyarakat atau sekelompokwarga masyarakat yang telah ditunjuk pada pertemuan tingkat desa.
5.Waktu SMD dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pertemuantingkat desa/kelurahan.
6. Cara Pelaksanaan
a. Petugas Puskesmas, Bidan di desa dan kader/kelompok warga yangditugaskan untuk melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi :Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakandalam pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan, penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya, penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengancara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan.
b. Pelaksana SMD
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjukmelaksanakan SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidandi desa mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai denganrencana yang telah ditetapkan.
c. Pengolahan Data
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjukmengolah data SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidandi desa, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatanuntuk selanjutnya merumuskan perioritas masalah kesehatan,lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan yang bersangkutan.
c). PRA ( Partisipatory rural Appraisal)
Cara yang digunakan dalam melakukan pengkajian/penilaian/penelitian untuk memahami keadaan atau kondisi desa atau wilayah tertentu melibatkan partisipasi masyarakat.
Peran PRA sebagai pendekatan konsep pemberdayaan masyarakat, lebih ditujukan untuk orang luar didalam masyarakat.
Prinsip PRA yaitu:
1.     Mengutamakan yang terabaikan
2.     Prinsip pemberdayaan (penguatan masyarakat)
3.     Masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator
4.     Saling belaar dan menghargai perbedaan
5.     Santai dan informal
6.     Prinsip trianggulasi
7.     Optimalisasi hasil
8.     Orientasi praktis
9.     Keberlanjutan
10.            Belajar dari kesalahan
11.            Terbuka.

d). MMD (musyawarah masyarakat desa)
Musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah yang ada didesa serta merencanakan penanggulanganya.
Tujuan :
1.     agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi, yang dirasakan diwilayahnya
2.     Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
3.     Tersusunya rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama.

e). PERTEMUAN TINGKAT DESA
Merupakan langkah awal dari kegiatan desa siaga.
f.) OBSERVASI tidak melibatkan masyarakat tetapi ikut serta dalam kegiatan masyarakat.
Yaitu metode atau cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sitematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.


Teknik observasi :
1.     Observasi yang direncanakan
2.     Observasi informasi tidak direncanakan terlebih dahulu.

Situasi di dalam observasi:
1.     Situasi bebas
2.     Situasi yang dibuat
3.     Situasi campuran.

Cara-cara mencatatkan observasi :
1.      unit-unit tingkah laku yang akan diamati, dirumuskan, atau ditentukan lebih dahulu dan catatan-catatan yang dibuat hanyalah mengenai aspek-aspek atau kegiatan yang telah ditentukan
2.     Kita mengadakan observasi tampa menentukan terlebih dahulu aspek-aspek yang akan diamati.
3). Sumber data pengkajian
Sumber data yang dapat memudahkan pemahaman atas keadaan dan bisa didapat melalui kohort, kader posyandu, kelurahan, puskesmas, PLKB,masyarakat, lembaga pendidikan, LSM, tokoh masyarakat, lembaga kebersihan, dukun, dll.














Bab III
PENUTUP

Dari data yang telah kami dapatkan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Asuhan Kebidanan Komunitas sangat penting bagi masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang terutama terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), dan juga kesehatan reproduksi.Menciptakan dokumen tentang asuhan kebidanan komunitas yang diberikan kepada masyarakat, Memungkinkan berbagai informasi diantara para pemberi asuhan kebidan komunitas, Memfasilitasi pemberian asuhan kebidanan komunitas yang berkesinambungan, Memungkinkan pengevalusian dari asuhan kebidanan komunitas yang diberikan, Memberikan data untuk catatan nasional,riset dan statistik.
                            











DAFTAR PUSTAKA

Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha. Medika. Amiruddin, R dkk. 2007
Intervensi Komunitas Adi, Isbandi R.2008
Kode etik kebidanan. Yogyakartan: Intan, dkk. 2009
Kebidanan komunitas. Yogyakarta: Niken dkk. 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar